Sabtu, 31 Desember 2011

Softskill VS Hardskill

Ada gak sih di antara kalian yang merasa ketrampilan komunikasi sudah baik tapi akademiknya kurang? Atau sebaliknya, akademik bagus, komunikasi kurang? Atau bahkan dus-duanya bagus semua? Wah kalau yang satu ini nice banget. Kasih jempol deh. Buat kalian yang termasuk kurang komunikasi atau akademik, gak usah minder. Nah, pada dasarnya gini, softskill itu suatu kemampuan kita dalam berkomunikasi di depan umum, termasuk sikap kritis dan mental yang baik. Sedangkan hardskill kemampuan kita dalam bidang akademik. Contohnya, dapat nilai bagus dari SD sampai kuliah. Itu berarti hardskillnya bagus.
Jika kita sudah menduduki bangku kulaih biasanya dosen akan menceritakan apa itu softskill dan apa itu hardskill. Mereka sebagian besar mengatakan “ Di dunia kerja itu softskill yang paling diutamakan, nilai/IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) itu nanti. Soalnya IPK hanya menjadi syarat kualifikasi diterima sebagai pegawai. Sebagian calon karyawan dinilai dari tes wawancara yang akhirnya banyak juga yang tidak diterima kerja. Mungkin karena pada saat wawancara kurang baik, padahal IPK sudah memenuhi. Bahkan rumor yang kadang terdengar, eh si A cepat kerja tuh padahal IPK cuma pas-pasan. Sedangkan si B belum dapat kerja, padahal IPK cumlaude. Wow, bisa jadi masalah besar nih bagi kita semua. Yuk, mari teman-teman kipas tuntas apa sih sebenarnya yang menjadi masalah dan bagaimana solusinya???
Well, ada benarnya juga apa yang dikatakan tadi. Tapi kita juga tidak bisa menelan mentah-mentah kabar tadi. Piker saja deh, coba kalau softskillnya bagus tapi cuma omong doang, kerjaan gak beres, nggak cekatan atau nggak tanggung jawab. Nah kalau sebaliknya akademik bagus, tapi komunikasi kurang. Kerjaan bagus, hanya saja mengkomunikasikan kepada orang lain tidak bisa. Mmmmfff. . sebenarnya sih lebih baik itu perbandingan komposisi softskill dan hardskill yang seimbang. So, kita harus bisa menyeimbangkan kemampuan komunikasi dan akademik kita. Terus bagaimana caranya?? Gak usah takut deh. Jika ada niat pasti bisa.
Pertama, yakinkan diri kita kalau kita bisa.
Kedua, percaya diri itu penting banget.
Ketiga, action. Kalau cuma ngomong aja sih gak jadi-jadi.
Keempat, tambahin wawasan kita, bisa dengan baca buku, koran, majalah, radio, televisi atau dari teman/orang terdekat kita. Jadi jangan takut juga buat menambah teman, banyak untungnya juga (tentunya cari teman yang positif yaa).
Kelima, belajar itu penting juga. Kalau cuma sekolah aja, dengerin guru/dosen ngomong, kayaknya juga gampang lupa dan gak cukup buat ke depannya. Nah, teman-teman perlu belajar/diulas lagi pelajaran yang sudah diterima hari itu. Gak harus 2 jam atau lebih. Cukup beberapa menit, tapi teratur ya. Jangan SKS alias Sistem Kebut Semalam (pengalaman pribadi.. hehe J)
Selain itu latihlah bicara kitadi depan umum. Yang paling mudah yaitu ketika kita presentasi. Kita bisa melontarkan pertanyaan atau jawaban kepada teman-teman semua. Atau ketika guru/dosen memberi kesempatan kalian untuk bertanya/menjawab pertanyaan. Bisa juga dengan organisasi yang ada di sekolah atau di kampus. Kita harus berani menyampaikan pendapat kita walaupun mungkin pada awalnya grogi, gak mutu atau banyak salahnya. Gak usah takut, lama-lama nanti bakalan terbiasa. Selanjutnya tergantung kita, mau maju apa enggak??
Manusia kan diciptakan Tuhan dengan dua perbandingan yang seimbang. Ada kekurangan , ada juga kelebihannya. Dari situ kita bisa memikirkan bagaimana dengan masa depan kita. Jangan sampai menyia-nyiakan apa yang Sang Pencipta berikan. Balita aja yang belum bisa berjalan, tetep kekeuh mau latihan. Apalagi kita yang sudah bisa berjalan, tapi gak mau berlatih keras. So, teman-teman semua jangan pantang menyerah. Mulai sekarang seimbangkan softskill dan hardskill kita. Good luck for all.. J-J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar